A. DROP OUT
1.Pengertian
Drop Out
Drop Out adalah keluar dari sekolah sebelum waktunya,
atau sebelum lulus. Drop out demikian ini perlu dicegah, oleh karena hal
demikian dipandang sebagai pemborosan bagi biaya yang sudah terlanjur
dikeluarkan untuknya. Banyaknya peserta didik yang drop out adalah indikasi
rendahnya produktivitas pendidikan. Tinginya angka drop out juga bisa
mengganggu angka partisipasi pendidikan atau sekolah.
2.Penyebab
terjadinya drop out
Pada umumnya di sekolah-sekolah sekarang ini dibedakan
3 hal sehubung dengan masalah ketidak hadiran. Penyebab ketidak hadirn tersebut
diantaranya adalah adanya ijin, sakit dan alpa. Tetapi ketiga hal tersebut akan
menyebabkan sebuah masalah jika dalam jumlah yang sering dilakukan oleh peserta
didik. Salah satu akibat yang akan diterima oleh peserta didik adalah sebuah
pilihan yang harus diterima yaitu sebuah pernyatan drop out dari sekolah.
Secara umum sebab-sebab terjadinya drop out yaitu
peserta didik tidak mampu menyelesaikan pendidikan, tidak mempunyai biaya
sekolah, peserta didik dalam keadaan sakit dan tidak kunjung sembuh. Jika
dibedakan melalui beberapa sumber ketidak hadiran yang juga akan menyebabkan
terjadinya sebuah drop out dapat dilihat dari berbagai sumber, ysaitu sebagai
berikut: (Sahertian, 1987:75)
a) Dilihat
dari segi tanggung jawab murid itu sendiri
- Murid yang sering sakit
- Membolos karena pengaruh teman-teman sekelompok
- Karena malas
- Tidak mengerjakan pekerjaan rumah
- Melanggar peraturan lalu dihukum
- Berkelahi lalu tidak berani masuk sekolah
- Lupa atau tidak mau minta ijin dari sekolah
- Kebiasaan-kebiasaan buru yang telah dibawa sejak lama
b)
Dilihat dari segi rumah tangga
- Orang tua yang selalu sibuk karena ayah dan ibu bekerja dan kurang memperhatikan anak
- Latar elakang ekonomi orang ua yang terlalu buruk
- Terlalu memanjakan anak
- Keluarga yang berpindah-pindah tempat kerja
- Tempat tinggal yang jauh
- Karena tidak mempunyai pakaian yang layak untuk ke sekolah
- Tuntutan orang tua yang harus bekerja
- Orang tua mengajak anak untuk bepergian
c)
Dilihat dari segi sekolah
- Suasana belajar yang kurang menyenangkan
- Guru yang terlalu keras dan menyakitkan
- Kurangnya pembinan dan bimbingan dari guru
- Kebijaksanaan pimpinan sekolah yang kurang menguntungkan
- Bangunan sekolah yang agak jauh
- Biaya dan pungutan uang sekolah yang terlalu tinggi
- Tuntutn peraturan yang menekan para siswa
- Keadaan gedung yang tidak memenuhi syarat
- Program sekolah yang kurang menarik
- Sukarnya pengangkutan untuk datang ke sekolah
d)
Dilihat dari segi masyarakat
- Musim panaen yang memaksa anak harus ikut kerja musiman
- Bencana alam menimpa sehingga masyarakat kacau
- Jalan yang terhalang
3. Akibat Terjadinya Drop Out
- · Menjadi pengangguran
- · Tunawisma
- · meningkatnya kriminalitas di kalangan pelajar
4. Solusi untuk Mengatasi Drop Out
Penanganan drop out tentu tidak bisa dilaksanakan oleh sekolah sendiri,
melainkan haruslah terpadu dan bersama-sama dengan lingkungan lain: keluarga
dan masyarakat. Pemerintah juga perlu mengupayakan bagaimana agar drop out ini
dapat ditekan. Sebab, kalau hanya satu lembaga saja yang berusaha menekan angka
drop out, maka tidak akan dapat berhasil sebagaimana yang diharapkan.
Kasus-kasus drop out demikian, memang tidak
selamanya dapat dipecahkan. Dalam pengertian, ada beberapa kasus peserta didik drop
out yang dapat dicegah dan tidak dapat di cegah.
Pada peserta didik drop out karena alasan
biaya, masih dapat dicarikan jalan keluarnya dengan memberikan beasiswa,
mencarikan orang tua asuh dan sebagainya. Sedangkan jika peserta didik drop out
karena tidak bersekolah, sangat sulit pemecahannya. Oleh karena itu, amanat
wajib belajar, dengan memberikan sangsi bagi orang tua peserta didik mereka
yang tidak sekolah, bisa dijadikan sebagai sarana untuk menekan angka drop out.
0 komentar:
Posting Komentar